Advertisement
- Bolehkah aku menangis dipundakmu? Untuk kali ini saja, Meskipun setelahnya aku akan menangis sendiri.
- Jangan memberi sebuah harapan jika kamu sulit untuk memberikan kepastian.
- Senyum ini muncul tepat setelah kamu pergi, saat seseorang yang lebih baik melangkah ke dalam hidup aku.
- Aku tau aku bukan yang kamu mau, Tapi tidakkah kamu sadar? Aku berusaha menjadi yang kamu mau.
- Saat ini aku bisa tersenyum bahagia, Terima kasih tuhan setidaknya dia pernah jadi milikku.
- Dibalik senyumku, Ada luka darimu.
- saat tulus mencintai seseorang, tak akan pernah ada kata menyesal sekalipun cinta bertepuk sebelah tangan.
- Jika RINDU hanya selalu kita BAYANGKAN, itu akan terasa MENYAKITKAN.
- Sedih ini ku kubur bersama kenangan indahmu.
- Hati ini, mencinta dan terluka pada waktu yang bersamaan.
- lelah aku langkahkan kaki ku, adakah kesempatan untuk diriku?.
- Rasanya tak ingin lagi berlari mengejar cinta.
- orang yang selalu berkata cinta tak selamanya harus memiliki, namun jujur dalam hatinya terasa sakit yang amat menyengat.
- jika berhenti mencintaimu adalah satu keputusan yg pintar.. Biarkan aku terjebak dalam kebodohan ini selamanya.
- Luka yang kau buat, belum tentu kau yang bisa mengobati.
- Aku bukan ibarat pasta gigi, yang cuma kamu pakai membersihkan kotoran di hati kamu terus diludahkan lagi begitu saja.
- saat cinta harus berakhir, ku hanya takut kehilangan masa-masa indah saat bersama mu.
- Jangan pernah katakan kata-kata tidak bermanfaat, bila hanya datang untuk menyakiti.
- Cinta bertepuk sebelah tangan, bukan berarti cinta ku tidak ada yang memiliki.
- tak usah ngomongin cinta. Kalau kamu gak pernah berhenti membuatku luka.
- selama apapun aku menanti harapan kosongmu dan ketika kamu menyia-nyiakan semuanya hanya cintaku yang bisa memaafkanmu.
- Pembuktian rasa sayang tidak cukup hanya lewat KATA tapi juga TINDAKAN nyata.
- Sejuknya angin yg kurasakan tak sesejuk hatiku saat dipelukan CINTAmu DULU *mantan.
- Jangan sesali dia yang telah pergi, pasti Tuhan telah persiapkan orang yeng lebih baik lagi, Jika tak sekarang mungkin nanti.
- Pada senyap angkasa kusematkan sekerlip harap, aku yang tertatih diantara ribuan kekasih, terseok punguti serpihan sesal.
- percayakah kau cinta yang tulus itu memang memberi, tapi bukankah iya butuh untuk dibalas dengan cinta?
- Kau tak akan pernah bisa merasakan cinta-ku, karna ku tau kau tak pernah menerima-ku apa adanya.
- Cinta itu memberi, bukan sekedar meminta. Cinta itu memahami, bukan sekedar menemaninya.
- Aku merelakan cintaku itu pergi menyusul TUHAN, namun kamu selalu dihati walau aku bersama yang lain.
- lebih cepat dari yang aku perkirakan.
Kau bahkan sudah lupa semua tentangku.
Semuanya, tanpa tersisa. jika cinta telah membutakanmu, yaqinlah, bahwa kamu masih punya mulut untuk meminta dan telinga untuk mendengar nasehat.
*sadarlah, bahwa cinta itu hanya tampak indah dalam dongeng dan cerita*untuk cinta, aku akan selalu ada.
Tapi untukmu, aku tidak bisa.
Kan sudah ada dia.saat aku rindu, orang yang paling aku benci adalah dirimu.
Dan aku sangat membenci diriku saat aku cemburu..
Malam sudah larut, dan aku masih di sini, sendiri dalam sepi.
Aku kumpulkan satu persatu, mencoba merapikan hati ini.
Aku ingin ada jeda, seperti malam ini yang ingin ku lewati tanpa mimpi.
Bukan kenapa, tapi semua menjadi begitu menakutkan setiap kali mata ini aku pejamkan.
Ah, munafiknya diriku, jika aku bilang rindu ini tidak ada.aku ingin menjaga hati ini agar tetap pada jalurnya.
Ingin tetap baik walau hanya berpura pura.
Toh, yang penting kan dampaknya, soal sebab, itu nomer dua.
Aku bukan sedang mencoba menjadi pahlawan, tapi sesuai permintaanmu, ingin aku penuhi menjadi kakak yang baik.
Sini, hapus air matamu :-)
mari, ulurkan tanganmu, keluarlah dari *pelamunan* akan kakak antar kau ke *pelaminan*
o(^-^)o.
Yang ku tangisi bukan kepergiaanmu, tapi kegagalanku dalam mengikhlashkanmu.
Kau yang paling mengerti, kau yang paling memahami seperti apa dan bagaimana diriku.
Namun entah, semakin kau memperdulikanku, semakin kau memperhatikanku, semakin pula beban ini bertambah.
Duhhh!!! Masih ingat kau kisah tentang paku?
Bekasnya masih jelas tampak pada kayu.
Dan aku, yang begitu rapuh... Ingin lenyap dalam *gelap*.
Aku ingin menangis, tapi tidak tahu air mata siapa yang bisa aku pinjam.
Aku ingin tersenyum, tapi entah kenapa aku sudah lupa caranya.entahlah, apa yang ku rasakan ini sukar aku terjemahkan.
Apa yang sedang aku alami bukan hal yang benar-benar baru, semacam pengulangan pengulangan.
Sekedar, caraku saja yang berbeda dalam mengungkapkan dan menggambarkan.
Tempatnya masih sama, sekalipun ada beda dalam rasa, itupun masalah tambahannya dan bukan pengurangan.
Lucu, peningkatan kok dalam ketidak nyamanan.
*hatiku sakit*aku bisa saja menitikkan air mata untuk menjinakkan rasa sakit ini.
Aku juga bisa memajang senyum selama mungkin, hingga derita ini lelah sendiri dan pergi.
Dan sangat mudah bagiku untuk mengabaikan segala tentang diriku.
Dan...dan... Ah, nulis status kok jadi lebbay gini.
Males ah!!!
Bangun, mandi, shalat!!!
Buruaaaaan!!!hati yang bercabang mustahil memiliki akar yang kuat, mudah patah dan tumbang.
Jika kau pintar dalam membina, binalah 'rasa' dan jangan dirasa rasa. Karena itulah sumber segalanya.
Jika kau mampu membuang, buanglah 'asa' karena akan sakit saat ia putus tanpa kau sadari.yaa rabb,
jadikan aku orang baik.
Lembutkan perkataanku,
lembutkan hatiku,
lembutkan perbuatanku.
Jadikan aku orang shabar,
mudahkan diriku mengikhlashkan kebahagiaan,
kuatkan diriku menerima rasa sakit.
Allah karim...
Jika cemburu ini beralasan, maka apa yang bisa aku jadikan pembenaran.
"baarakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fi kheyr"begini, mungkin sudah basi jika aku harus membahas cinta padahal hari sudah larut gini.
Bukan masalah, toh aku sudah terbiasa dibenci, kenyang bahkan.
Jika ditulis, mungkin akan butuh ribuan kertas untuk deret daftar kekecewaan.
Tapi bukan, bukan itu yang menjadi persoalan. Terlepas apakah aku menjedi lebih dewasa karena semuanya, atau justru menjadi pribadi yang terlalu peka, hingga mudah tersinggung dan terluka.ucapkan alhamdulillah...
Walau hidup memberikan saratus alasan untuk kita menangis.
Tunjukan kepadanya, bahwa kita punya seribu alasan untuk tersenyum.
:-)kau bukan bagian dalam hatiku,
karena seluruh ruang di dalamnya adalah dirimu.
Aku memang tidak akan mati tanpamu,
tapi segala hal dalam hidupku menjadi tidak penting tanpamu.
Kau memang cuma satu satunya,
itulah kenapa bagiku,
kau adalah segala galanya.dan hatiku, bukan lapangan tempat kau mendarat dan lepas landas.
Bukan urusanku sekarang kau berada di bandara mana, hanya pinta dan doa-ku kepada tuhan agar sayapmu masih indah mengepak.
Pergilah! Pergi sana merpatiku.
Terbanglah! Terbang yang jauh.
Karena sudah sifat-ku, mengejar kemanapun apa yang ku mau.
Sudah menjadi tabiat-ku, tak bisa diam hanya menunggu.
Kau, target termahal dalam hidupku.anda yang tidak melakukan sesuatu atau bahkan membatalkan apa yang tengah anda lakukan hanya karena khawatir dan cemas akan penilaian orang yang mungkin tidak mengenakan, hati hati! Anda sedang belajar menjadi pecundang.
Anda adalah pribadi yang hebat, jangan memberikan kuasa kepada orang lain untuk menentukan anda seperti apa dan bagaimana.
Anda perlu mengabaikan dunia sesekali, dan jadilah diri sendiri.
:-)ilmu kejiwaan mengajarkan bahwa perkataan, cacian, makian dan penilaian buruk orang lain tentang kita tidak akan menyakiti kita tanpa seizin kita.
Untuk anda yang berjiwa merdeka, berterima kasihlah pada mereka yang 'menghina'.
Toh, seburuk apapun penghinaan orang terhadap kita, bisa saja itu masih jauh lebih baik dari pada 'keburukan' kita yang sesungguhnya.
:-)Quote:demi allah, aku tidak marah.
Aku hanya merasa pantas tersinggung dan berhak mendapat penjelasan, agar curiga ini tak berkepanjangan.
Kau pikir aku orang baik? Yang jika disakiti justeru balik mendoakan.
Kau pikir aku orang bijak?
Yang sudah lupa seperti apa rasa benci dan dendam.
Baiklah, bicaralah dalam bahasamu ! Dan aku akan mendengarkan dengan caraku.
Mari kita berteori tentang hukum 'kebetulan' dalam penciptaan.oh, baiklah...kangen bikin sakit,
cemburu bikin sesak,
migren mungkin memang bukan penyakit yang kerren,
tapi kalo obatnya adalah 'senyuman-mu' bagiku menjadi begitu mahal.
Allah kariiim...
Jika kau memilih untuk menutup telinga, akupun akan menutup mata.
Dan biarkan hati kita yang bicara.
:-)
Posting Komentar